TY - JOUR AU - Iramdhan, Iramdhan PY - 2017/02/20 Y2 - 2024/03/29 TI - PAHAM NASIONALISME DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN DI INDONESIA DARI TAHUN 1990 SAMPAI DENGAN TAHUN 1942 JF - UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi JA - utility VL - 1 IS - 1 SE - Articles DO - 10.30599/utility.v1i1.65 UR - https://journal.unuha.ac.id/index.php/utility/article/view/65 SP - 75-85 AB - <p>Penelitian ini bertujuan untuk memahami atau memahami lebih jauh peranan paham nasionalime terhadap pergerakan kebangsaan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan dengan mengadakan penelitian beberapa dokumen penting, membaca serta meneliti buku-buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan judul. Heuristik, dengan menghimpun jejak buku peninggalan masa lampau, serta mengadakan perbandingan anatar pendapat beberapa penulis yang memiliki beberapa perbedaan. Historis, metode yang banyak digunakan dalam penelitian sejarah yang mencoba untuk merekonstraksikan masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan dan mengevaluasi serta mensistematiskan kesimpulan yang kuat yang dihubungkan dengan fakta. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya pergerakan nasional dalam menentang dan melawan penjajah adalah repleksi perlawanan sebagai akibat penindasan yang dilakukan oleh penjajah. Tumbuh dan berkembangnya Pergerakan nasional yang dilaksanakan oleh para tokoh Indonesia juga dipengaruhi oleh paham-paham baru yang berkembang didaratan Eropa yang pada zamannya merupakan idealisme pembentukan dari rasa ketidakpuasan lapisan masyarakat Eropa pada sendi-sendi kehidupan. Tumbuh dan berkembangnya paham-paham baru seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme dan demokrasi yang menyebar ke seluruh dunia menjadikan bahan dasar bangkit dan tumbuhnya Pergerakan Nasional Indonesia. Selain adanya pengaruh paham-paham baru, pergerakan nasional Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya pergerakan kebangsaan yang terjadi di daratan Asia dan Afrika. Imperialisme bangsa barat menyebabkan bangsa-bangsa di Asia-Afrika kehilangan kemerdekaan politik, selain itu bangsa-bangsa Asia-Afrika juga mengalami penderitaan dibidang sosial-ekonomi dan kebudayaan. Nasionalisme bangsa Asia-Afrika bukan hanya mau mengejar kemerdekaan nasional melainkan juga mempunyai sifat-sifat lain sehingga memiliki beberapa aspek penting.</p> ER -